Capres Kita

Diam-diam layar psikologis kita menginginkan jadi raja. Kalau bukan raja sebenarnya raja di angan-angan pun jadilah. Maka lihatlah apa yang disibukkan oleh media massa kita. Semua tentang Capres, capres dan capres. Bukan tentang apa yang telah mereka buat untuk bangsa ini tetapi tentang siapa yang menang dan kalah nanti.

Kita seperti anak-anak yang berebut kursi mainan. Sementara akibat arogansi penggusuran oleh Satpol PP di Jatim menewaskan seorang bayi bernama Siti Khairiyah. Kita tetap saja tak terusik dengan derita itu. Yang kita pentingkan adalah sedang mengapa Capres kita. Sedang pakai handuk untuk periksa kesehatan pun dipajang di halaman satu koran-koran besar. Seorang wartawan bahkan sempat menanyakan SBY apakah tidak mengambil cuti saat periksa kesehatan. Padahal pemeriksaan kesehatan tak perlu harus cuti seharian. Capres capres dan capres jadi menu utama surat kabar, televisi, pembicaraan di kedai kopi hingga mimpi jadi raja di layar psikologis kita. Atau minimal orang yang dekat dengan raja lalu bangga karena merasa ikut kecipratan punya kuasa dalam urusan orang lain. Tuhan maafkan kami yang tak kunjung dewasa dari nafsu serakah akan kekuasaan, harta dan perempuan. Bangunkan kami dari kelalain ya Robb.

Suatu Malam yang sangat penuh kantuk..

Selengkapnya...

Simon Vs Lin Dan

Tim bulutangkis Indonesia di Piala Sudirman Cup cukup membanggakan. Meski di final grup belum mampu mengatasi China namun China merasakan kerasnya perlawanan merah putih. Tiga angka direbut China semua lewat rubber game. Bahkan pemain bintang sekelas lin dan harus berjuang keras menundukkan naga baru Indonesia Simon Santoso.

Simon bermain tenang dan terkendali. Di set pertama Lin Dan tumbang 21-14 tanpa bisa berbuat banyak. Namun Lin Dan peringkat satu dunia cepat membaca situasi dan akhirnya ganti pegang kendali tumbangkan Simon. Di set ke 3 tidak mudah bagi Lin Dan menang meski akhirnya berhasil juga. Ah semua ada masanya. Lin Dan memang masih terlalu kuat kini tapi percayalah bukan selamanya. Naga baru dari Indonesia itu akan ganti menduduki takhta tunggal putera dunia tak lama lagi. Memang cuma tinggal bulutangkis lagi harapan negeri ini. Bidang lainnya banyak diisi para pembohong berdasi. Semoga bulutangkis Indonesia tetap jaya.

Selengkapnya...

Antasari Sebuah Cermin

Antasari Azhar mantan Ketua KPK menurut saya orang yang berjuang jadi orang baik. Dia nyaris berhasil. Reputasinya terbangun. Langkahnya mantap dan disegani. Namun sebuah tragedi menimpanya. Kalau orang yang sehebat AA saja lumer dengan godaan apalagi seperti saya yang tak mantap ini. AA jadi cermin buat kita, bahwa kesalahan yang sama bisa menimpa siapa saja sekaliber apapun orangnya termasuk kita. Apa antisipasinya?

Kita punya nafsu. Bila tak terkendali akan jadi kendaraan syetan. Bagaimana agar ia terkendali? Kata Rosul dalam Alquran dijelaskan bahwa hanya nafsu yang dirahmati Allah Swt saja yang akan selamat dari keburukan tabiat kita dan godaan syetan. Bagaimana mencapai nafsu seperti itu? kuncinya mendekati DIA yang bisa memberi rahmat yakni ALLAH SWT. Caranya dengan sholat, zikir, puasa, sedekah yang kesemuanya berlandaskan ikhlas. Ah bicara memang mundah. Mengamalkannya yang harus gigih. Sebab kita manusia ini hakikatnya lemah. Tanpa mendekat kepada yang maha perkasa Allah Swt kita mudah dikalahkan apa saja. Dikalahkan hawa nafsu, dikalahkan keinginan, dikalahkan oleh kebusukan hati dan sebagainya. Ya Allah bimbinglah hamba agar menggapai nafsumutmainnah (nafsu yang dirahmati). Amien. Tanpa rahmat Allah nafsu kita akan liar dan menghancurkan kita cepat atau lambat.

Sebuah renungan di ujung malam.

Selengkapnya...

Tragedi Antasari Azhar

Siapa tak kenal Ketua KPK non Aktif, Antasari Azhar sang pendekar pemberantas korupsi di Indonesia. Namun kini makin banyak yang mengenalnya bukan sebagai itu melainkan profil yang diruntuhkan oleh seorang wanita bernama Rani. Meski ia membantah, opini terlanjur berkembang. Bagaimana ujung drama ini?

Saya kaget pertama membaca beritanya. Sungguh kekaguman saya sejak lama yang ada padanya runtuh seperti efek kartu domino. Tak tercegah meskipun ia membantah dan status hukumnya baru sebagai saksi. Seorang rekan face book menulis dengan judul wanita oh wanita. Di balik kesuksesan seorang pria ada wanita. Dibalik kehancuran seorang pria juga ada wanita. Tragedi itu kini menimpa Antasari. Memang fakta dari penembak (eksekutor) nasarudin ditambah penguatan dari keluarga korban membuat opini itu serasa sukar dibantah. Klu sudah begini saya menyadari betapa indahnya ajaran Islam. Mengajarkan kita menahan pandangan dari yang diharamkan. Dulu saya mengira aturan ini terlalu mengekang. Kini kusadari semua itu karena Allah ingin kita selamat dari keburukan nafsu kita sendiri yang suka menyuruh berbuat kejahatan. Terimakasih ya Allah. Terimakasih ya Rosul.

Dari Seorang yang kehilangan contoh baik dari penegak hukum

Selengkapnya...