SAUDARA-SAUDARA KU, setiap orang digerakkan oleh dua hal yakni ekonomi (harta) dan rasa aman. Namun ada orang yang digerakkan bukan oleh dua hal di atas. Siapa mereka? Merekalah orang-orang ikhlas yang digerakkan oleh keyakinan akan perjumpaan dengan Allah SWT suatu hari kelak. caranya? ESQ 165 The Way of Live. Join Us!

09 Februari 2011

Warga Resah, Gas di Panam Langka

. 09 Februari 2011

Berkembang Rumor Dibisniskan Agen

PANAM (RP) – Sejumlah warga di Jalan Cipta Karya Kelurahan Tuah Karya Kecamatan Tampan resah. Pasalnya gas elpiji langka. Stok gas di agen LPG 12 kg dan 50 kg PT Samudera Mandari Dumai yang ada di Jalan Cipta Karya komplek ruko Cipta Lestari No 1 A kosong. Ada warga yang sudah menunggu sejak hari Jumat pekan lalu di sampai dengan Senin (7/2) juga tak mendapatkan.



“Saya sudah sejak Jumat pekan lalu menunggu gas tak masuk-masuk,” ujar Nurdin seorang warga yang ingin membeli gas ke agen tersebut. “Tiap ditanya disuruh tunggu siang. Datang siang tak ada suruh besok. Datang besok tak ada juga,” ujarnya kesal. Sejumlah rumor berkembang bahwa gas sudah dibisniskan agen sehingga keburu habis diborong oleh mobil-mobil kanvas gas yang selalu stanbay di depan agen.
Riau Pos yang turun ke lapangan sempat melihat keanehan. Meski gas di gudang pangkalan habis tetapi gas di sebuah minimarket di seberang jalan depan gudang malah banyak. Gas di minimarket itu dijual berkisar Rp95 ribu hingga Rp100 ribu. Menurut sejumlah warga setempat kerap menyaksikan begitu mobil penuh gas dari SPBE masuk ke ruko itu maka sudah dikerubuti oleh mobil-mobil kanvas gas yang berebut membeli. Akibatnya warga malah tidak kebagian.
“Paling cuma empat lima tabung gas yang disisakan untuk stok selebihnya sudah berpindah ke mobil kanvas gas,” ujar Noi seorang warga setempat. “Makanya setiap kita datang gas dikatakan habis terus,” ujarnya kesal. Info yang berkembang di lapangan menyebutkan pihak agen lebih memilih menjual kepada konsumen partai besar dengan tawaran harga tertinggi.
Pihak agen PT Samudera Mandari Dumai, Achir Ivayanto yang dikonfirmasi Riau Pos mengenai isu miring itu membantah. Menurutnya keluhan masyarakat itu adalah hal yang biasa. “Kita ada kok menyediakan stok untuk masyarakat kadang sampai 30 tabung. Kalau sekarang memang lagi kosong pak,” ujarnya. Soal banyak mobil kanvas gas yang stanbay di agen menurut Achir adalah sub agen resmi mereka yang mengecer ke konsumen.
“Untuk mereka memang ada kuotanya. Jadi sudah kita bagi sesuai kuota dan memang datang gas tak tentu sehingga sering habis,” ujarnya lagi. Namun saat Riau Pos mencoba mewanwancarai sejumlah sopir kanvas gas di lokasi itu ternyata tidak semua adalah sub agen resmi. Ternyata banyak juga yang membeli dengan harga lebih tinggi dari sub agen resmi agar kebagian tabung gas.
“Cek saja harga di eceran toko atau kedai kalau sudah lebih dari Rp85 ribu itu artinya barang itu diletak oleh sub agen tidak resmi karena mereka membayar lebih tinggi dari sub agen resmi,” ujar Dul seorang penjual gas eceran di Panam. Sementara itu pada saat yang sama masih banyak warga tempatan yang datang hendak membeli gas tapi dijawab agen tidak ada.
Menurut keterangan Dul, harga dari agen ke sub agen resmi sebenarnya Rp76 ribu. Sub agen resmi mengecer ke kedai/toko Rp80 ribu. Oleh pihak toko biasanya dijual Rp85 ribu. “Tapi coba lihat harga gas sekarang di toko atau kedai bisa mencapai Rp120 ribu,” ujarnya. Hal itu, lanjutnya, menggambarkan bahwa harga sub agen resmi dikalahkan oleh sub agen tak resmi yang berani bayar lebih tinggi dan meletakkan di kedai dan toko juga dengan harga yang lebih tinggi lagi. Akibatnya harga jual ke masyarakat menjadi tinggi sekali.
Sesaat sebelum Riau Pos beranjak dari lokasi sebuah mobil suzuki pick up nomor polisi 8843 AQ bermuatan gas berisi masuk. Namun dari pantauan Riau Pos gas itu tidak ditaruh di gudang utama tempat penjualan tetapi di gudang satu lagi yang tertutup. Tak berapa lama gas berisi itu dimuat lagi ke pick up dan salah seorang agen masuk ke pick up tersebut dan meluncur keluar ruko. Riau Pos sempat mengikuti hingga ke arah terminal AKAP.
Seorang saksi mata lain kepada Riau Pos menyebutkan bahwa gas itu biasanya sudah ada yang memesan dengan harga di atas harga resmi sub agen. Menurutnya hal itu menguntungkan pihak agen sehingga stok untuk masyarakat pun dikorbankan.(fiz)


0 komentar:

 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com