SAUDARA-SAUDARA KU, setiap orang digerakkan oleh dua hal yakni ekonomi (harta) dan rasa aman. Namun ada orang yang digerakkan bukan oleh dua hal di atas. Siapa mereka? Merekalah orang-orang ikhlas yang digerakkan oleh keyakinan akan perjumpaan dengan Allah SWT suatu hari kelak. caranya? ESQ 165 The Way of Live. Join Us!

29 November 2008

Kesadaran yang Dibajak

. 29 November 2008

Belum lama ini seorang ibu di Pelalawan Riau bunuh diri. Ia membawa serta dua anak kandungnya berangkat ke alam baqa dengan meminumkan susu yang diberinya racun. Alasan perbuatan sadis itu karena himpitan ekonomi. Ini bukan yang pertama di Riau. Belum lama berselang seorang ibu nekad membakar diri dan anak bayinya. Sialnya sang bayi akhirnya tewas sang ibu tidak. Kini menanggung beban mental yang hebat.

Kabar dari seorang wartawan di Jawa, cara ini jadi trend dalam menghadapi kesulitan hidup. Bahkan menurut informasi sang teman itu di daerah mereka hampir tiap hari kejadian itu terjadi sehingga mereka sudah anggap biasa saja. Miskin? jalan keluarnya BD (alias bunuh diri), selesai. Nauzubillahiminzalik. Mengapa hal ini kini mengejala? Saya bukan ahli sosiologi ataupun psikolog. Namun menurut pendapat saya hal ini terjadi karena di abad moderen ini kesadaran kita sudah dibajak oleh media massa terutama oleh televisi. Layar kaca ini mengajarkan segala macam cara untuk menghadapi kekalutan dengan caranya sendiri.
Kalau gagal meraih cita-cita, tidak kuat menanggung malu, takut miskin maka budaya layar kaca mengajarkan bunuh diri saja. Tak terhitung sinetron mengajarkan hal ini kepada semua lapisan masyarakat. Mula-mula orang menonton dan lama-lama masuk ke bawah sadarnya bahwa memang jalan itulah yang paling ekfektif untuk lari dari kenyataan.

Jiwa-jiwa yang lemah dan tak berdaya menghadapi kemarahan di dalam dirinya akhirnya memilih jalan ini yang dikiranya menyelesaikan masalah. Kita harus terus menjaga kesadaran kita dari infiltrasi dari intervensi dan dari berbagai pengaruh negatif yang coba masuk lewat hal-hal yang tidak kita sadari misalnya lewat televisi itu tadi. Kesadaran apakah itu? Suatu perangkat yang membuat kita tahu bahwa siapa kita, dari mana kita, sedang apa kita di dunia ini dan akan kemana setelah ini. Kalau kita tidak memiliki jawaban atas pertanyaan mendasar itu maka kita belum menyadari siapa kita sebenarnya. Bila belum menyadari maka kita persis seperti hewan yakni hidup hanya untuk makan.
Begitu sumber makanan kita terancam, gagal, takut dan sebagainya maka kita bahkan memilih jalan yang lebih bodoh dari binatang. Binatang saja tak ada yang bunuh diri namun berkelahi untuk hidup. Mari kita merenung. Alangkah tragisnya nasib seorang manusia padahal begitu banyak orang pintar, berilmu dan kaya di sekitarnya. Kita berdosa bila ada orang yang mati kelaparan di sekitar kita padahal kita tidur dalam kekenyangan. Bangunlah hai kesadaran jiwa agar tidak diperalat oleh syetan dan kebodohan.

0 komentar:

 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com